Harga Karcis dan Fasilitas Aryakibansland Majalengka, Wisata di Tepi Sungai

Aryakibansland, ialah daerah liburan kolam renang yang berada di tepi Sungai Ciputri, Desa Rajagaluh Kidul, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka. Lokasinya berjarak 16 kilometer atau 29 menit dari pusat kota Majalengka.
Wisata yang mengusung konsep keluarga ini sesuai dikunjungi oleh segala kalangan. Sebab, Aryakibansland mempunyai sebagian fasilitas seperti kolam renang dan wahana olahraga air river tubing yang bisa dinikmati buah hati-buah hati hingga dewasa.

“Wisata Aryakiban ini ialah konsep family (keluarga). Di sini ada kolam balita, kolam dewasa, kolam buah hati-buah hati, malah untuk pemuda juga bisa menikmati wahana river tubing,” kata pengelola Aryakibansland, Deri saat diwawancarai detikJabar, Jumat (3/2/2023).

Aryakibansland juga jadi salah satu daerah liburan yang murah-meriah di Kabupaten Majalengka. Karcis masuknya cuma Rp7 ribu per orang.

“Karcis masuk tujuh ribu Rupiah per orang. Kami buka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB,” ujar dia.

Bagi pengunjung yang mau menikmati sensasi river tubing, ada biaya mahjong ways 2 tambahan lagi. Sekali berseluncur di atas aliran air Sungai Ciputri pengunjung cukup mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp25 ribu.

“Untuk river tubing dua puluh lima ribu Rupiah per orang, itu udah bisa dokumentasi. Untuk jarak river tubing variatif, ada yang pendek jaraknya empat ratus Meter. Jarak sedang tujuh ratus Meter, dan yang terpanjang satu Kilometer,” jelas dia.

Dulunya Tempat Pembuangan Sampah Ilegal
Kecuali fasilitasnya yang memanjakan pengunjung, daerah liburan ini juga diketahui indah dan teduh. Melainkan siapa sangka, dibalik keindahannya itu liburan hal yang demikian dulunya ialah daerah pembuangan sampah ilegal.

Deri menyebutnya, daerah hal yang demikian dulunya ialah sarang penyakit. Pasalnya, tepi Sungai hal yang demikian dulunya ialah daerah kumuh yang dihiasi dengan gundukan sampah.

“Waktu dahulu di sini tuh sekarang penyakit. Mungkin bisa dikatakan ialah daerah pembuangan sampah yang ilegal. Jadi masyarakat membuang sampah tuh di pinggir Sungai hingga menggunung,” ujar dia.

Merasa resah akan hal itu, sejumlah pemuda yang tergabung dalam kelompok sosial MPS (Masyarakat Peduli Komunitas-Sungai-Sampah) Aryakiban, kesudahannya membersihkan daerah hal yang demikian. Cuma dengan modal niat mereka sukses membersihkan kawasan hal yang demikian selama 8 bulan.

“Hingga kesudahannya mulai ada kesadaran dari pemuda kita. Ada kesadaran untuk membersihkan sungai, lalu kita bersihkan selama kurang lebih delapan bulan hingga sekarang kita wujudkan liburan aryakiban,” jelas dia.